Foto : Para Pemimpin Kelompok Cipayung Plus Sultra/Newskritis. |
Penulis : La ode Mustawwadhaar, Ketua DPD GMNI Sultra Bidang Media dan Informasi
NEWSKRITIS.COM - Sekilas kita menilik sejarah. Kelompok Cipayung merupakan forum bersama 5 organisasi mahasiswa ekstra kampus: Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Pembentukkannya disepakati di Desa Cipayung Jawa Barat, pada tanggal 22 Januari 1972 dengan ditandatanganinya KESEPAKATAN CIPAYUNG.
Penyelenggaraan pertemuan dilaksanakan pada tanggal 19-22 Januari 1972 di Desa Cipayung Jawa Barat itu, dengan mengambil tema yang berjudul “Indonesia yang Kita Cita-Citakan”. Pertemuan tersebut menghasilkan suatu kesepakatan yang berisi 7 butir tentang Indonesia yang Kita Cita-Citakan.
Seiring dengan berjalannya waktu, Kelompok Cipayung inipun akhirnya semakin bertambah, sehingga kelompok ini berubah nama menjadi Kelompok Cipayung Plus hingga sampai saat sekarang ini. Ada beberapa tambahan organisasi mahasiswa yang kini begabung Cipayung, diantranya: Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND, Kesatuan Mahsiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), dan Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMABUDHI).
Tetapi mengapa mahasiswa-mahasiswa yang sudah tergabung dalam organisasi kemahasiswaan Cipayung Maupun Cipayung Plus, sampai hari ini masih banyak yang belum mengerti bahwa Kelompok Cipayung maupun Kelompok Cipayung Plus adalah Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus. Sehingga prakteknya banyak dari mereka yang memasukan organisasi lain selain organisasi mahasiswa, seperti memasukan organisasi pemuda dan organisasi massa lainnya yang bukan organisasi mahasiswa, serta memasukan organisasi intra kampus didalamnya dengan sebutan nama KELOMPOK CIPAYUNG PLUS.
Meskipun baik Cipayung maupun Cipayung Plus adalah Organisasi Kepemudaan atau disingkat OKP, tetapi yang harus di ketahui bahwa Organisasi Kepemudaan terbagi atas 3 bagian, yakin: Organisasi Pelajar, Organisasi Mahasiswa, dan Organisasi Pemuda. Organisasi Kelompok Cipayung maupun Cipayung Plus adalah OKP yang berbasis Organisasi Mahasiswa. Maka dari itu, Organisasi Cipayung maupun Cipayung Plus tidak memasukkan organisasi lainnya selain organisasi sejenis termasuk memasukan Organisasi Pemuda didalamnya karena ia adalah Organisasi Mahasiswa bukan Organisasi Pemuda.
Harusnya meraka para mahasiswa yang tergaubng di Cipayung maupun Cipayung Plus, bisa melihat sejarah dan memahami sejarah terbentuknya Kelompok Cipayung untuk menentukan oraganisasi apa saja (organisasi yang sejenis dengan Kelompok Cipayung) yang tergolong dalam Kelompok Cpayung Plus.
Walaupun demikian, inilah kondisi yang terjadi hari ini. Hal ini dikarenakan kurangnya memaknai sejarah untuk menentukan sikap dan telah menjadi faham sehingga landasan sejarah tak dipakai lagi untuk bergerak maupun berargumentasi.
Mestinya, pola seperti tidak memahami sejarah dan melupakannya tak harus dikembangkan agar mahasiswa bisa benar-benar Berorganisasi dengan baik termasuk Ber-Cipayung maupun Ber-Cipayung Plus!!
“Organisasi kemahasiswaan bukanlah organisasi kemasyarakatan yang berada di sembarang tempat, bukan pula Parpol tempat untuk memperoleh kekuasaan dan eksistensi yang sewaktu-waktu bisa pindah ke parpol lain jika tak sesuai dengan kepentingan syahwatnya. Organisasi adalah tempat belajar, membentuk dan mensuplai kader demi tercapainya perubahan wajah Indonesia ke arah yang lebih baik”.
Mari
Beroganisasi dengan Benar !!!