Notification

×

Iklan

Iklan

Nasionalisme Sebagian dari Iman - DPC GMNI Jaktim

Monday 31 May 2021 | May 31, 2021 WIB Last Updated 2021-06-01T05:48:07Z
    Share

 

Foto : Pamflet ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila DPC GMNI Jakarta Timur/Newskritis.


Penulis : DPC GMNI Jakarta Timur.


NEWSKRITIS.COM - Indonesia dengan keberagamannya patut kita syukuri dan kita jaga mulai dari Agama, Adat-istiadat, Suku, Bahasa, Budaya dan Keyakinan disatukan dengan Pancasila. Hal ini sudah semestinya, karena Pancasila adalah falsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia, yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik, dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.


Pancasila sebagai dasar Bangsa dan Negara Indonesia dicetuskan oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945 (yang dikenal sebagai Hari Lahir Pancasila, dalam Bahasa Belanda-nya: “Het ontstaan van de Pantjasila”) sebagai jawaban atas pertanyaan dr. Radjiman Wediodiningrat selaku yang memimpin sidang BPUPKI: “Apa dasar Negara merdeka yang akan kita bentuk ini?” Bung Karno menyebutnya sebagai “philosofische grondslag” yang akan menjadi pondamen, filsafat, pikiran sedalam-dalamnya, jiwa hasrat yang sedalam-dalamnya, untuk diatasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi”. 


Untuk dapat memahami Pancasila lebih dalam tidak cukup dengan menyimak apa yang diuraikan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, Pelajari sejarah yang melatar belakangi dan mendukung kelahirannya, serta ungkapan-ungkapan pikiran Bung Karno yang dikemukakan dalam ruang dan waktu yang berbeda. 


Dengan memperhatikan latar belakang dan maknanya, Pancasila tidak hanya merupakan “alat pemersatu” bangsa secara lahiriah, tetapi “roh” yang hidup di dalam jiwa bangsa Indonesia. Dan roh itu kemudian oleh founding fathers dituangkan ke dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan Deklarasi Kemerdekaan. Proklamasi Kemerdekaan dan Deklarasi Kemerdekaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, Sebagai kristalisasi dari aspirasi bangsa Indonesia.


“Pancasila adalah pedoman dalam menuju Indonesia yang berdaulat, bahagia, sejahtera, dan damai. Apa kebahagiaan? Apabila rakyat merasa hidupnya berbahagia. Cukup makan, pakaian, tempat tinggal (rumah) memuaskan, kesehatan terpelihara, anak-anak dapat disekolahkan, ada perasaan hari kemudian terpelihara”.


Editor : Adhar.