Foto : Ravi Hafids Mahesrawa, SH/Newskritis. |
SURABAYA JATIM, NEWSKRITIS.COM - Semarak pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Airlangga kian dirasakan oleh lulusan-lulusan Universitas Airlangga. Pemilihan Nahkoda baru yang dilaksanakan ditengah situasional yang baru di musim pandemi ini, sangatlah menjadi agenda kongres yang luar biasa.
Ravi Hafids Maheswara, S.H yang juga salah satu lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga angkatan 2015 turut serta menyoroti agenda Kongres IKA Universitas Airlangga yang di selenggarakan 3 Juli 2021.
"Sebagai salah satu tonggak utama representasi Alumni di Universitas Airlangga haruslah konkrit dan dapat menjadi contoh bagi kaula muda serta memiliki Integritas yang dapat menjadi figur luar biasa." ujar Ravi, yang juga sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya, Senin (28/6/2021).
Terdapat 8 kontestan yang saat ini berkontestasi di Pemilihan Ketua Umum IKA Universitas Airlangga saat ini. Menurut Ravi sapaan akrabnya, semua adalah alumni-alumni yang hebat dan memiliki korsa Excellent with Morality.
"Semua adalah alumni-alumni saya hebat yang memiliki Korsa Excellent With. Akan tetapi, pola pemilihan yang saat ini akan dilakukan adalah pola-pola yang kurang mencerminkan Integritas," sambungnya.
Ravi, Alumni Fakultas Hukum UNIAR 2015 ini menambahkan harus adanya metode baru yang dilakukan dalam pemilihan Ketua IKA Universitas Airlangga.
"Harus ada pola-pola pembaharuan metode pemilihan IKA Universitas Airlangga diera saat ini, one man one vote adalah kunci agar proses pemilihan tersebut berjalan demokratis, sehingga tidak ada lagi calon yang terpilih secara aklamasi, hal ini bisa dimulai dengan mengubah AD/ART yang usang" sambungnya lagi.
Serta, kerja-kerja IKA Universitas Airlangga harus mencermikan kepribadian bangsa yaitu Pancasila yang diartikan secara lebih sederhana yaitu Gotong Royong. Tanggung jawab menjadi garda terdepan poros representasi Alumni Universitas Airlangga ini tidak hanya di pikul satu figur saja melainkan mengedepankan kerja-kerja tim harapannya.
"Kita memiliki alumni yang tersebar di beberapa daerah, dan di beberapa wilayah Negara Indonesia,kerap kali menjadi orang-orang hebat dikancah Internasional, akan tetapi jangan hanya melihat secara sektoral semata. Akan tetapi dimasa seperti sekarang kemajuan teknologi dapat di manfaatkan sebagai giat-giat komunikasi antar alumni dan dapat menjadi perubahan tanpa batasan wilayah, jangan terkesan stereotip sekali." tandas Ravi.**
Laporan : Redaksi.
Editor : Adhar.