Notification

×

Iklan

Iklan

GMNI Tuntut Keseriusan Pemkot dan Pemprov dalam Merespon Persoalan Longsor di Teluk Bajau Samarinda

Monday, 19 April 2021 | April 19, 2021 WIB Last Updated 2021-04-19T12:59:26Z
    Share
Foto : Mujahidin Wakabid Politik DPC GMNI Samarinda


SAMARINDA KALTIM, NEWSKRITIS.COM - Jalur Mangkupalas-Palaran, tepatnya di Jalan Trikora, Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran atau yang kerap disebut Teluk Bajau, kembali tertimbun lumpur terhitung mulai  dari Senin (12/4/2021).


GMNI Samarinda mengapresiasi respon dari pemkot khususnya, Walikota Samarinda, Andi Harun yang secara lansung meninjau kawasan tersebut karena jalan itu merupakan jalan  penghubung Samarinda seberang dan Palaran. Pemkot pada akhirnya mengambil sikap untuk menutup akses jalan tersebut terhitung dari tanggal 19-23 April 2021 guna menunggu progres perbaikan.


"Langka tersebut kami nilai sudah tepat, pasalnya kondisi jalan yang sudah tidak layak untuk kembali dioperasikan sebagai akses jalur transportasi bagi masyarakat. Dengan kondisi jalan seperti itu tentunya akan sangat membahayakan bagi keselamatan masyarakat yang melawati jalur tersebut," ujar Mujahidin Wakabid Politik DPC GMNI Samarinda, Senin (19/4/2021).


Saat meninjau jalan itu, kekecewaanpun datang dari Walikota Samarinda, Andi harun yang mengeluarkan stagment kekecewaan terhadap Pemprov terkait penanganan longsor di kawasan tersebut. Namun GMNI Samarinda menilai hal itu terlalu berlebihan, pasalnya menurut mereka baik Pemkot maupun Pemprov harus bisa saling introspeksi diri dalam melihat persoalan tersebut, bukan malah saling melemparkan kesalahan dalam merespon persoalan.


"Tentunya kami menilai ini adalah sebuah kalalaian dan kami meminta ada sinergitas dan komitmen yang serius baik antara Pemkot dan Pemprov maupun dengan instansi-instansi terkait lainnya dalam merespon persoalan ini. Pasalnya harus ada bentuk upaya untuk meminimalisir agar longsor di kawasan tersebut tidak terjadi lagi," ungkap Mujahidin.


GMNI Samarinda berharap jalan yang menguhungkan Samarinda seberang dan Palaran agar segera diperbaiki dan segera dapat dilalui kembali oleh masyarakat Kota Samarinda dengan rasa aman.


"Dan terakhir kami mengharapkan progres terkait perbaikan jalan di kawasan Teluk Bajau yang menghubungkan Samarinda seberang dan Palaran segara rampung agar jalur tersebut bisa kembali diakses oleh masyarakat dengan aman," tutupnya.**


Diketahui, dari pantauan Newskritis.com. longsor di kawasan tersebut sudah terjadi sejak tahun 2020 silam .dan telah terjadi berulang kali akibatnya banyak pengendara roda dua serta roda empat yang melintas dirugikan karena harus memilih menunggu kemacetan atau memutar balik kendaraan mereka jika kawasan tersebut kembali tertimbun oleh lumpur pada saat musim hujan.


Longsor di Teluk Bajau ini disebabkan oleh konsesi kegiatan pertambangan yang sejatinya sudah lama berhenti beroperasi. Kawasan longsor dulunya bekas galian perusahaan tambang batu bara yang menghasilkan timbunan tanah. Dilaporkan perusahaan tambang tersebut beraktivitas pada 2010 silam. Ada dua perusahaan tambang beroperasi disekitar lokasi tersebut. Salah satunya baru berhenti mengeruk pada 2016 silam.**


Laporan : Y R.

Editor    : Adhar.